surat tilangku yang pertama

surat tilangku yang pertama..

membuat hatiku melayang..

seperti melodi yang indah..

kata-kata tilangNya..

padaku...

Pagi itu aku mampir menemui Bunda pembimbing pengajian..
aku berjanji siang nanti akan datang mengaji.. karena sudah beberapa kali mangkir dari pengajian..

Beliau kemudian menyuruhku membaca terjemahan QS Al-A'raf ayat 51..
yang intinya.. kita sering berpikir terbalik menganggap urusan duniawi jauh lebih penting dari urusan akhirat.. dan bisa saja ALLAH melupakan kita karena kita sering mengabaikanNYA..

Pulang ke rumah aku diingatkan untuk bayar STNK motor yang jatuh tempo hari itu..
gleggg... sudah jam 9.30.. kudu buruan dunk...
waaah.. berarti mangkir lagi dari pengajian dunk..
lhoo.. bakal ingkarin janji yang kubuat sendiri dunk..

Alhamdulillah perjalanan lancar gak macet..
Sampai di satu ruas jalan utama ada banyak polisi lalu lintas lengkap dengan tendanya menggelar operasi..
Stel yakin.. brum brum brum.. 'masuk' lokasi operasi.. SIM punya, STNK ada, helm terpasang, onderdil motor komplit.. amaaaan....
t a p i . . . seketika senyum pak polisi menghenyakkan 'keangkuhanku'...
"lampunya koq gak dinyalakan, mbak...."
u u u p s . . . . .

Rupanya saat ini Sidoarjo sedang galak2nya menegakkan aturan "R2 nyalakan lampu atau ditilang".

jadi deee... dapat surat tilangku yang pertama...

Setelah 'menukarkan' SIM C-ku dengan surat tilang.. perjalanan berlanjut ke kantor Satlantas.. bayar stnk lancar, gampang gak antre.. Alhamdulillah...

Sepanjang perjalanan pulang, sesekali hatiku tersenyum.. mengingat surat tilangku yang pertama...
kupercaya ini bukan surat tilang biasa.. karena ini juga merupakan peringatan bagiku yang telah mengabaikanNYA..

ALLAHU AKBAR..
bisa saja Allah menggerakkan jariku untuk menyalakan lampu sebelum ketemu polisi..
bisa saja Allah melirikkan mataku pada papan peringatan tentang R2 nyalakan lampu..
bisa saja Allah membelokkan arahku agar terhindar dari operasi lalu lintas...

Tapi itu tidak terjadi...
karena aku mengabaikanNYA selama ini..
karena aku lebih mementingkan kesenangan duniawi daripada kepentingan akhirat..

Tersenyum bahagia aku mengingatnya..
Alhamdulillah Ya Allah..
Terima kasih telah mengingatkan aku untuk tidak mengabaikanMu lagi..